Senin, 03 Maret 2014

Download I, frankenstein + Subtitle Indonesia

I, Frankenstein
(2014)

Source: BRRip & R6
i-frankenstein-bluray.png
zvbzx21.png
Released
Country USA | Australia
Language
English
Genre
Director Stuart Beattie
Writers
Stuart Beattie (screenplay), Kevin Grevioux (screen story), 3 more credits »
Starcast Aaron Eckhart, Bill Nighy, Miranda Otto | See full cast and crew »
Rating imdb_icon.gif 5.5/10
Ratings: 5.5/10 from 7,967 users   Metascore: 30/100
Reviews: 47 user | 134 critic | 20 from Metacritic.com


Review:
Frankenstein adalah salah satu nama yang sering kali tidak dimengerti oleh orang awam. Ketika menyebut nama itu orang sering menyangka bahwa itu adalah si makhluk monster padahal sebenarnya makhluk monster tersebut tak memiliki nama. Victor Frankenstein adalah nama sang dokter yang menciptakan monster itu. Novel Frankenstein yang ditulis oleh Mary Shelley ketika masih berumur 18 tahun itu kemudian menjadi salah satu novel klasik yang masih dibaca hingga hari ini.

Frankenstein sendiri menjadi salah satu sosok trinitas monster yang paling terkenal bersama dengan vampir dan manusia serigala. Mengingat terkenalnya sosok monster Frankenstein tidak mengejutkan bila ada banyak adaptasi film, theater, sampai komik mengenainya.

I, Frankenstein adalah film yang dibintangi oleh Aaron Eckhart sebagai sang monster Frankenstein tetapi feelnya sendiri lebih seperti serial Underworld yang merupakan franchise yang cukup populer. Dengan menjadikan film I, Frankenstein sebagai genre stylish gothic action movie ketimbang horor apakah film ini akan lebih memperkaya perpustakaan adaptasi film Frankenstein?

Kisah I, Frankenstein dibuka sesudah kisah dari novelnya berakhir di mana sang monster menemukan sang penciptanya mati setelah berusaha memburunya. Sang monster mengubur penciptanya tetapi lantas diserang oleh para laskar iblis. Di saat ia diserang oleh laskar iblis mendadak datang bantuan dari para laskar gargoyle. Si monster diberitahu bahwa selama ini dunia supernatural yang tak pernah terlihat oleh manusia sedang berperang: laskar iblis yang ingin menguasai dunia terus menerus dihadang oleh para laskar gargoyle.

Leonore sang Ratu Gargoyle ingin si monster Frankenstein (yang ia namai Adam) untuk membantunya tetapi Adam menolak dan mengasingkan diri selama ratusan tahun lamanya. Dalam ratusan tahun itu laskar iblis yang jumlahnya tak terbatas semakin menguat sementara para gargoyle yang jumlahnya lebih terbatas mulai terdesak. Adam kembali ke peradaban setelah para laskar iblis mulai mendeteksinya kembali.

Rupanya di bawah pimpinan Pangeran Naberius yang jahat, para laskar iblis mempekerjakan seorang ilmuwan cantik Terra untuk menciptakan teknologi yang bisa menghidupkan manusia. Apa rencana para iblis dengan teknologi tersebut dan bisakah Adam membantu para gargoyle untuk mengalahkan para iblis?
Sumber,
i_frankenstein.jpg

i-frankenstein-13.jpg

IFIKS_SG_006.jpg


Download Film I, Frankenstein (2013) Subtitle Indonesia BRRip MP4 High Quality:
File Format: mp4
Resolusi: 640x284
Durasi: 1 Jam - 33 Menit - 03 Detik
Ukuran: 200 mb


Download video Link 1Link 2
Download Subtitle Indonesia (.zip)




Sumber: Ryemovies

Sabtu, 01 Maret 2014

Download Chennai Express + Subtitle Indonesia

Chennai Express
(2013)

Source: DVDRip
chennai-express-2013.jpg
zvbzx21.png
Released
Country India
Language
Hindi | Tamil
Genre
Director Rohit Shetty
Writers
Robin Bhatt (additional screenplay), Farhad (dialogue), 3 more credits »
Starcast Deepika Padukone, Shah Rukh Khan, Satyaraj | See full cast and crew
Rating imdb_icon.gif 6.3/10
Fan Page
icon-facebook-become-a-fa.jpg
<=>
<=>
donasi.jpg


Sinopsis:
Chennai Express merupakan film kedua yang dibintangi oleh Shahrukh Khan bersama Deepika Padukone. Film pertama mereka Om Shanti Om yang dirilis pada 2007 lalu berhasil mencetak hits dan diharapkan bisa tertular pada film Chennai Express ini. Film bergenre drama komedi dengan sentuhan laga ini disutradarai oleh Rohit Shetty dengan penulis skenario oleh Yunus Sajawal.

Chennai Express berkisah tentang Rahul (Shahrukh Khan) yang melakukan perjalanan ke kota kecil di Tamil Nadu. Disana ia ingin menunaikan amanah mendiang sang kakek untuk menebar abunya di sungai suci Rameshwaram.

Dalam perjalanannya, Rahul bertemu dengan seorang perempuan dari keluarga yang sangat unik perangainya. Meena nama gadis cantik itu. Seiring berjalannya waktu membuat Rahul dan Meena merasa cocok, keduanya saling jatuh cinta.

Namun cinta Rahul tak semudah yang dia bayangkan, Meena ternyata putri seorang bos mafia. Mereka terjebak dalam situasi yang sangat rumit. Termasuk ketika ayah Meena harus menghadapi persaingan antar geng penjahat dalam memperebutkan kekuasaan.

Perjalanan Rahul untuk menebar abu sang kakek pun jadi tidak mudah. Begitu juga cinta mereka berdua. Bagaimana keduanya menyelesaikan masalah rumit yang diciptakan keluarga Meena? Dan bagaimana Rahul memperjuangkan cintanya terhadap Meena?
Sumber,
Chennai-Express-2013.jpg
chennai_express_-_h_-_2013.jpg

shahrukh-chennai-express130405174721.jpg


Download  Chennai  Express  (Single Link) :
Jenis: AVI
Resolusi: 320 x 240
Ukuran: 207 mb
Durasi: 2 Jam - 15 Menit - 15 Detik

Download video: Single Link
Download Subtitle Indonesia (.zip)

Sumber: Ryemovies

Download A Moment to Remember + Subtitle Indonesia

A Moment to Remember
(내 머리 속의 지우개 / Nae meorisokui jiwoogae / literally Eraser in My Head)
(2004)

Source: BRRip
a-moment-to-remember-2004.jpg


zvbzx21.png
Released
Country South Korea
Language
Korean
Genre
Director John H. Lee
Writers
Yeong-ha Kim, John H. Lee
Starcast Woo-sung Jung, Ye-jin Son, Jong-hak Baek | See full cast and crew »
Rating imdb_icon.gif8.2/10

Ratings: 8.2/10 from 10,960 users
Reviews: 40 user | 6 critic


Review:
Jika ada sebuah film bertema cinta yang sanggup membuat para penontonnya menangis berdarah-darah, maka inilah film itu. “A Moment to Remember”, film garapan sutradara Lee Jae Han a.k.a John H. Lee ini dirilis pada tahun 2004. Film Korea Selatan ini merupakan adaptasi dari serial drama Jepang berjudul “Pure Soul”.

“A Moment to Remember” mengisahkan hubungan Kim Soo Jin (Son Ye Jin) dan Choi Chul Soo (Jung Woo Sung) yang tragis dan dramatis. Soo Jin adalah seorang desainer yang cantik dan berasal dari keluarga berada. Berkebalikan dengan karirnya yang sukses, kehidupan cintanya tidak semulus yang ia bayangkan. Ia menjalin hubungan dengan seorang pria yang telah berkeluarga. Sehingga pada suatu hari, ia harus berpisah dengan pria itu. Namun kondisi patah hati Soo Jin tidak berlangsung lama.

Suatu ketika ia bertemu dengan Chul Soo, seorang kuli bangunan yang bekerja di lahan konstruksi tempat ayah Soo Jin bekerja. Singkat cerita, tumbuh ketertarikan satu sama lain diantara Soo Jin dan Chul Soo, yang kemudian berujung pada pernikahan mereka. Terlepas dari status sosial mereka yang jauh berbeda, serta latar belakang yang saling bertolak belakang, Chul Soo dan Soo Jin menjalani kehidupan pernikahan mereka dengan bahagia.

Soo Jin sangat mendukung Chul Soo dalam usahanya untuk menjadi seorang arsitek. Begitu pula Chul Soo sangat menyayangi dan melindungi istrinya, meskipun ia memiliki kesulitan tersendiri dalam mengucapkan kata-kata ‘Aku mencintaimu,’.

Namun kebahagiaan mereka rupanya tak berlangsung lama. Soo Jin didiagnosis mengidap penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah sebuah penyakit dimana si penderita akan mengalami gejala-gejala kepikunan dini, serta kelumpuhan mental dan fisik. Penyakit ini akan membuat Soo Jin melupakan segala sesuatunya, bahkan membawanya pada kelumpuhan otak, kondisi yang bahkan jauh lebih buruk dibandingkan kematian.

Dengan kondisi Soo Jin, apa yang akan terjadi selanjutnya pada hubungannya dengan Chul Soo? Apakah akan berakhir bahagia?

“A Moment to Remember” menghadirkan kisah cinta yang lain dari biasanya. Kemampuan akting Son Ye Jin dan Jung Woo Sung sangat patut diacungi jempol. Cerita yang dibangun sepanjang film ini sanggup melarutkan para penontonnya. Film ini bahkan meraih berbagai penghargaan di ajang-ajang populer, tidak hanya di Korea Selatan, melainkan di Asia. Popularitas film ini juga mendunia dan melambungkan nama Son Ye Jin dan Jung Woo Sung secara internasional.

“A Moment to Remember” is a melodrama movie about love, faith and loyalty. Film ini merajai box office Korea Selatan dan Jepang pada tahun dirilisnya. “A Moment to Remember” memiliki judul asli “Eraser in My Head” (dalam Bahasa Korea: “Nae Meorisokui Jiwoogae”). This movie tells us to express and show how we exactly feel to someone we love before it’s too late, before he or she can’t feel it anymore. Anyhow, this movie shows us that precious memories could last forever. Even just one of the two that remember, it doesn’t matter, as long as the memories remain forever in that person.
fullsizephoto1820.jpg

A_Moment_To_Remember-0009.jpg
amtr-1.jpg

Download Film A Moment to Remember (2004) Subtitle Indonesia BRRip AVI:
File Format: AVI
Resolusi: 500x230
Durasi: 2 Jam - 24 Menit - 49 Detik
Ukuran: 313 mb

Download video: (Tusfile) Part 1 | Part 2 (Sharebeast) Part 1 | Part 2
Download Subtitle Indonesia (.zip)

Sumber: Ryemovies

Download The Hobbit: The Desolation of Smaug + Subtitle Indonesia

The Hobbit: The Desolation of Smaug
(2013)

Source: DVDScr
the-hobbit-the-desolation.jpg
zvbzx21.png
Released
Country USA | New Zealand
Language
English
Genre
Director Peter Jackson
Writers
Fran Walsh (screenplay), Philippa Boyens (screenplay), 3 more credits »
Starcast Ian McKellen, Martin Freeman, Richard Armitage | See full cast and crew »
Rating imdb_icon.gif 8.3/10

Ratings: 8.3/10 from 116,137 users   Metascore: 66/100
Reviews: 479 user | 301 critic | 44 from Metacritic.com


Review:
Dalam The Hobbit: The Desolation of Smaug, Bilbo Baggins (Martin Freeman) dan Gandalf (Ian McKellen) bersama dengan sekelompok kurcaci yang dipimpin oleh Thorin Oakenshield (Richard Armitage) melanjutkan perjalanan mereka menuju Lonely Mountain dengan memilih sebuah jalan pintas yakni melalui kawasan hutan Mirkwood.

Tepat sebelum mereka memasuki kawasan hutan tersebut, Gandalf menemukan pesan rahasia yang terdapat pada sebuah reruntuhan bangunan tua. Penemuan tersebut membuat Gandalf memilih untuk meninggalkan Bilbo dan kawanannya tanpa memberitahukan alasan kepergiannya. Meskipun begitu, sebelum kepergiannya, Gandalf berpesan pada kelompok tersebut agar tetap mengikuti jalur jalanan yang telah tersedia di kawasan hutan Mirkwood dan menunggu kedatangan dirinya sebelum memasuki Lonely Mountain.

Setelah melalui kawasan hutan Mirkwood – dimana mereka harus menghadapi kumpulan laba-laba berukuran raksasa, pasukan Wood Elves pimpinan Legolas (Orlando Bloom) dan Tauriel (Evangeline Lilly) yang berusaha untuk menangkap mereka serta para Orc yang masih berkeinginan untuk menangkap Thorin, Bilbo dan kawanan kurcaci akhirnya tiba di kota Esgaroth yang berada di sebelah selatan Lonely Mountain berkat bantuan Bard the Bowman (Luke Evans).

Walau awalnya keberadaan Thorin dan kelompoknya ditolak oleh penduduk Esgaroth, namun janji Thorin yang berkata bahwa ia akan membagi seluruh harta yang ia dapatkan dari Lonely Mountain untuk mensejahterakan kota tersebut membuat penduduk Esgaroth berbalik mendukung perjalanan mereka. Dengan perlengkapan dan persenjataan yang lengkap berkat dukungan penduduk Esgaroth, Bilbo dan kawanan kurcaci meneruskan perjalanan mereka menuju Lonely Mountain dimana mereka akan menghadapi musuh terbesar sekaligus paling berbahaya yang selama ini telah mereka nanti-nantikan, Smaug (Benedict Cumberbatch).

In case you’re wondering… dua seri film The Hobbit: An Unexpected Journey (2012), The Hobbit: The Desolation of Smaug dan The Hobbit: There and Back Again yang akan dirilis tahun mendatang – diadaptasi dari sebuah buku berjudul sama karangan J. R. R. Tolkien yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1937 dan memiliki ketebalan sebanyak 310 halaman. 310 halaman buku diterjemahkan menjadi… well… sekitar 480 menit atau delapan jam presentasi film.

Adalah sangat mudah untuk memberikan tuduhan bahwa Peter Jackson hanya berusaha memperkaya dirinya sendiri melalui ketenaran tiga seri film The Lord of the Rings Trilogy (2001 – 2003) dengan menghasilkan tiga film dari satu sumber cerita yang berhubungan namun sebenarnya (sangat) bisa dipadatkan menjadi satu film dengan durasi tiga jam penceritaan.

The Hobbit: An Unexpected Journey terasa terlalu bertele-tele akibat proses pengembangan cerita tersebut. Sayangnya, The Hobbit: The Desolation of Smaug juga menghadapi problema yang hampir serupa: berdurasi (sangat) panjang tanpa kehadiran alasan yang kuat untuk mendukungnya. Sejujurnya, jika pada The Hobbit: An Unexpected Journey banyak yang mengeluhkan bahwa tidak banyak hal yang terjadi di sepanjang 169 durasi menit penceritaannya, maka Jackson kali ini menghadirkan The Hobbit: The Desolation of Smaug dengan cukup banyak adegan aksi yang melibatkan setiap karakternya.

Jackson, tentu saja, dengan mudah mengeksekusi adegan-adegan yang akan mampu memberikan intensitas ketegangan cerita yang cukup kuat tersebut dengan alur cerita yang berjalan lebih cepat sekaligus bantuan efek visual yang begitu berkelas – meskipun siapapun yang telah menyaksikan The Lord of the Rings Trilogy telah tahu pasti presentasi visual yang seperti apa yang akan mereka dapatkan dari film ini.

Kehadiran sang naga raksasa, Smaug, juga terbukti mampu menjadi sebuah sajian visual yang begitu mengagumkan. Paduan efek visual sekaligus kemampuan Benedict Cumberbatch untuk memberikan gestur dan suara yang begitu meyakinkan membuat kehadiran karakter naga yang begitu gemar menenggelamkan dirinya dalam kumpulan emas tersebut menjadi begitu menarik di dalam jalan cerita. Bahkan melebihi karakter-karakter lainnya. Berbicara mengenai karakter, sayangnya, kehadiran banyak adegan aksi dalam jalan cerita film terasa begitu mengorbankan pengembangan karakter-karakter yang dihadirkan di sepanjang cerita.

Untuk sebuah film yang menggunakan The Hobbit sebagai judulnya, karakter hobbit yang diwakili oleh Bilbo Baggins bahkan hampir tidak pernah dilibatkan di dalam jalan penceritaan. Karakter Bilbo seringkali hanya dijadikan karakter kelas dua jika dibandingkan dengan karakter pemimpin para kurcaci, Thorin Oakenshield. Di saat yang bersamaan, karakter Thorin Oakenshield juga merupakan sesosok karakter yang begitu sulit untuk dapat membangun koneksi emosional dengan penonton akibat karakterisasinya yang terlalu kelam.

The Hobbit: The Desolation of Smaug juga menghadirkan beberapa karakter baru seperti Tauriel (Evangeline Lilly) yang begitu mampu mencuri perhatian. Namun, potensi kisah cinta segitiga yang diemban karakternya dengan karakter Legolas (Orlando Bloom) dan Kíli (Aidan Turner) gagal untuk berkembang dengan baik serta terkesan begitu terpaksa untuk dihadirkan. Ditambah dengan kehadiran kedua belas kurcaci lain yang jelas hanya menjadi tim pendukung tanpa pernah benar-benar berfungsi kehadirannya di dalam jalan cerita, penonton akhirnya ditinggalkan dengan tanpa kehadiran sosok protagonis yang mampu benar-benar mereka dukung kehadirannya.

So… yahhh… bahkan dengan kehadiran deretan adegan aksi yang mampu dieksekusi dengan baik, tampilan visual yang tampil begitu menggiurkan serta alur cerita yang mampu dirangkai dengan ritme penceritaan yang lebih cepat dari seri sebelumnya, Peter Jackson sayangnya masih belum akan mampu meredam gelombang protes yang tertuju padanya sehubungan dengan keputusannya untuk mengadaptasi 310 halaman buku cerita The Hobbit menjadi tiga seri film yang masing-masing berdurasi lebih dari 120 menit.

Jangan salah. The Hobbit: The Desolation of Smaug masih akan mampu menjadi sebuah sajian yang menghibur. Namun lebih dari itu, The Hobbit: The Desolation of Smaug jelas terasa sebagai sebuah presentasi yang berlebihan untuk sebuah alur cerita yang dangkal. Mungkin sudah waktunya bagi Peter Jackson untuk menyadari bahwa ia tidak akan pernah lagi mengulang masa-masa keemasan The Lord of the Rings Trilogy – kecuali dari sisi komersial, tentu saja.
Sumber,
The-Hobbit-TDOS-013-dwarves.jpg

tumblr_mijrv9Cpll1r3zsf6o4_500.png


Download Film The Hobbit 2: The Desolation of Smaug (2013) Subtitle Indonesia DVDScr MP4 High Quality:
File Format: MP4
Resolusi: 640x264
Durasi: 2 Jam - 41 Menit - 05 Detik
Ukuran: 348 mb

Download Video : The Hobbit 2: The Desolation of smaug
Download Subtitle Indonesia (.zip) 

Sumber: ryemovies

Download Thor 2: The Dark World + Subtitle Indonesia

Thor 2: The Dark World
(2013)

Source: BRRip, HDRip & R6
thor2br.jpg
zvbzx21.png
Released
Country USA
Language
English
Genre
Director Alan Taylor
Writers
Christopher Yost (screenplay), Christopher Markus (screenplay), 6 more credits » 
Starcast Chris Hemsworth, Natalie Portman, Tom Hiddleston, Anthony Hopkins | See full cast and crew » 
Rating imdb_icon.gif 7.6/10
Ratings: 7.6/10 from 124,846 users   Metascore: 54/100
Reviews: 356 user | 375 critic | 44 from Metacritic.com



Review:
Let’s do a little recap. Terlepas dari pengalamannya yang lebih banyak mengarahkan film-film adaptasi dari karya sastra William Shakespeare, Marvel Studios memberikan kekuasaan pada Kenneth Branagh untuk mengarahkan Thor (2011) yang diadaptasi dari komik superhero berjudul sama karya Stan Lee, Larry Lieber, Jack Kirby yang diproduksi oleh Marvel Comics.

Dengan kelihaiannya dalam merangkai cerita sekaligus mengarahkan para jajaran pemerannya, Branagh berhasil menggarap Thor menjadi sebuah presentasi yang tidak hanya menghibur selayaknya film-film karya Marvel Studios lainnya namun juga tetap memiliki sisi penuturan drama yang kuat a la film-film Shakespeare yang pernah diarahkannya.

Tidak mengherankan, Thor kemudian mampu meraih kesuksesan secara komersial, mendapatkan banyak pujian dari para kritikus film dunia sekaligus menjadi film produksi Marvel Studios terbaik hingga saat ini. But that’s all in the past. Ketika Marvel Studios mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi sekuel dari Thor, yang juga akan menjadi film kedua dalam Phase Two dari Marvel Cinematic Universe setelah Iron Man 3 (2013), Branagh memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan tugasnya sebagai seorang sutradara.

Setelah melalui beberapa nama, termasuk Brian Kirk – yang lebih berpengalaman dalam mengarahkan serial televisi seperti Boardwalk Empire dan Game of Thrones – serta Patty Jenkins (Monster, 2003) Marvel Studios memilih Alan Taylor untuk duduk di kursi penyutradaraan Thor: The Dark World. Meskipun pernah mengarahkan beberapa film layar lebar, seperti halnya Kirk, Taylor juga lebih sering terlibat dalam penyutradaraan serial televisi seperti The Sopranos, Rome, Boardwalk Empire dan Game of Thrones.

Bermodalkan pengalamannya dalam mengarahkan serial televisi berskala epik tersebut, Taylor jelas sama sekali tidak memiliki masalah besar dalam mengarahkan Thor: The Dark World yang juga memiliki latar belakang cerita, lokasi serta jumlah karakter yang berukuran besar. Namun apakah Taylor mampu memenuhi ekspektasi dalam menghantarkan kualitas penceritaan seperti yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Branagh?

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Christopher Yost bersama dengan dua penulis naskah Christopher Markus dan Stephen McFeely (Captain America: The First Avenger, 2011) – yang menggantikan posisi penulis naskah Ashley Edward Miller, Zack Stentz dan Don Payne, Thor: The Dark World melanjutkan kisahnya setahun semenjak rentetan kejadian yang dikisahkan dalam Marvel’s The Avengers (2012) dan dua tahun semenjak film pertamanya.

Loki (Tom Hiddleston) dibawa kembali ke Asgard dan diberikan hukuman penjara oleh sang ayah, Odin (Anthony Hopkins). Sementara itu, Thor (Chris Hemsworth) memilih untuk menyibukkan dirinya dengan turut berperang dalam membela kerajaannya sebagai upaya untuk melupakan rasa rindunya pada kekasihnya yang berasal dari Bumi, Jane Foster (Natalie Portman) – rasa kerinduan yang membuat Thor memilih untuk menolak permintaan sang ayah agar dirinya segera naik tahta dan memimpin Asgard.

Secara keseluruhan, kehidupan di Asgard tampak berjalan tenang dan normal. Sementara itu, di Bumi, Jane Foster – yang juga begitu merindukan kehadiran Thor kembali di sisinya – beserta sahabat sekaligus koleganya, Darcy Lewis (Kat Dennings), menemukan sebuah jalur misterius yang menghubungkan Bumi dengan Nine Realms – tempat dimana Asgard berada. Tanpa sadar, Jane terinfeksi sebuah cairan hitam yang disebut sebagai Aether dan secara perlahan mulai mengambil alih jiwa Jane.

Menyadari adanya bahaya yang mengintai sang kekasih, Thor lantas segera kembali ke Bumi guna membawa Jane ke Asgard dan mengobatinya. Namun, di saat yang bersamaan dengan bereaksinya kembali Aether, musuh kerajaan Asgard dari masa lalu, kumpulan Dark Elves yang dipimpin oleh Malekith (Christopher Eccleston), bangkit dari masa tidurnya. Bersama dengan pasukannya, Malekith mulai merancang serangan untuk merebut Aether yang nantinya akan digunakan untuk menaklukkan Asgard sekaligus melenyapkan Nine Realms untuk selamanya.

Ketiadaan Kenneth Branagh di kursi penyutradaraan Thor: The Dark World jelas sangat dapat dirasakan pada nada penceritaan film ini. Less Shakespeare and more of Game of Thrones. Sisi penceritaan drama yang lebih lepas dan diganti dengan kehadiran sisi aksi yang lebih megah – meskipun tak seorangpun harusnya mengharapkan deretan adegan berdarah a la Games of Thrones hadir dalam Thor: The Dark World mengingat Marvel Studios kini telah berada di bawah kendali Walt Disney Studios.

Bukan hal yang buruk. Alan Taylor terbukti mampu memberikan keseimbangan ritme cerita yang cukup baik antara hadirnya momen-momen dramatis dengan deretan adegan aksi yang akan mampu menghibur penontonnya. Dibandingkan dengan Thor (2011), Taylor juga mampu menyajikan tingkatan daya tarik yang serupa antara adegan-adegan yang terjadi di Bumi dengan adegan-adegan yang berlatarbelakang lokasi di Asgard – meskipun kali ini banyak adegan di Asgard terasa tidak lagi semewah tampilan di film pertamanya.

Terlepas dari kesuksesan Taylor tersebut, naskah cerita Thor: The Dark World harus diakui terasa jauh lebih berantakan daripada pendahulunya. Pada kebanyakan bagian, Christopher Yost, Christopher Markus dan Stephen McFeely terasa kebingungan untuk menyeimbangkan antara konflik personal yang dialami oleh setiap karakter yang hadir dalam jalan cerita film ini dengan konflik-konflik internal maupun kehadiran guyonan yang diselipkan di beberapa adegan. Tentu, kehadiran guyonan tersebut tetap akan mampu memberikan hiburan yang cukup signifikan bagi penonton – termasuk guyonan yang menghadirkan cameo dari satu karakter superhero buatan Marvel Comics yang akan mampu memberikan kejutan serta tawa yang begitu kuat.

Namun ketika deretan konflik tersebut dihadirkan dalam rentetan penceritaan yang kurang rapi, Thor: The Dark World terasa hadir dengan kualitas penceritaan standar Hollywood pada film-film sejenis – sebuah kualitas yang berhasil dihindarkan oleh Branagh pada Thor (2011).

Kekuatan utama dari Thor: The Dark World jelas tetap bergantung pada penampilan para jajaran pengisi departemen aktingnya. Meskipun Anthony Hopkins telah terlihat begitu merasa kebosanan dalam usahanya untuk menghidupkan karakter Odin, Stellan Skarsgård dihadirkan dalam peran yang sama sekali tidak berarti apapun dalam jalan cerita serta Natalie Portman jelas-jelas diberikan porsi penceritaan yang jauh dibawah dari kemampuan aktingnya, Thor: The Dark World masih mampu memberikan penampilan akting yang solid.

Beberapa pemeran pendukung seperti Idris Elba dan Kat Dennings diberikan porsi penceritaan yang lebih besar dan kuat. Begitu pula dengan Rene Russo yang kali ini diberikan porsi penceritaan yang lebih emosional atas hubungan karakternya, Frigga, dengan karakter putera tirinya, Loki. Dua pemeran utama, Chris Hemsworth dan Tom Hiddleston, juga tampil dalam penampilan akting yang semakin dinamis. Hemsworth, setelah memerankan karakter Thor dalam dua film, tampil dengan kharisma yang semakin kuat sebagai Thor meskipun beberapa penonton akan menilai bahwa perannya dalam film ini tampil jauh lebih minimalis jika dibandingkan dengan apa yang dihadirkan oleh Hiddleston yang berperan sebagai Loki.

Dalam Thor: The Dark World, hubungan keluarga antara Odin, Thor dan Loki mendapatkan penggalian yang lebih mendalam. Hal ini memberikan ruang yang lebih luas bagi karakter Loki untuk mendapatkan porsi penceritaan yang lebih mendalam. Dan Hiddleston dengan begitu mudah menaklukkan karakter yang ia perankan. Tidak hanya ia menampilkan Loki sebagai karakter antagonis yang dipenuhi rasa bahaya, namun Hiddleston juga mampu memberikan sentuhan emosional yang kuat pada karakternya.

Besarnya porsi penceritaan untuk Loki, sayangnya, kemudian membayangi karakter antagonis Malekith yang diperankan oleh Christopher Eccleston. Tenggelam dalam tata rias dan pakaian yang membuat penampilannya tidak lagi dikenali, Malekith mendapatkan porsi penceritaan yang tergolong sederhana untuk satu karakter yang digambarkan sebagai sosok yang begitu berbahaya. Sama sekali bukan sosok penjahat yang akan memberikan kesan yang mendalam bagi penonton.

Secara keseluruhan, terlepas dari susunan naskah cerita yang kurang begitu mampu menata deretan konflik yang ingin dihadirkan serta beberapa penggalian karakter yang terasa kurang begitu mendalam, Thor: The Dark World masih cukup mampu untuk hadir sebagai sajian yang menghibur. Alan Taylor tampil meyakinkan dalam mengelola banyak adegan aksi yang hadir lebih spektakuler walaupun masih kesulitan untuk menyajikan sisi drama yang lebih kuat dan mengikat jika dibandingkan dengan pengarahan Kenneth Branagh di film sebelumnya.

Ditambah dengan kharisma menawan dari Chris Hemsworth dan Tom Hiddleston, Thor: The Dark World berhasil hadir sebagai sebuah sekuel yang cukup baik meskipun jauh dari kesan istimewa. Dan seperti biasa, layaknya film-film produksi Marvel Studios lainnya, selain sebuah penampilan cameo dari salah satu karakter superhero Marvel Comics di salah satu adegan, Thor: The Dark World juga menghadirkan penampilan dari Stan Lee serta dua adegan tambahan yang terletak di end-credit.
Sumber,
2013_thor_the_dark_world-widescreen_wallthor-the-dark-world.jpg

Thor-2-The-Dark-World-2013-HD-Wallpaper1

Download Film Thor: The Dark World (2013) Subtitle Indonesia BRRip AVI High Quality:
File Format: avi
Resolusi: 500x230
Durasi: 1 Jam - 52 Menit - 08 Detik
Ukuran: 235 mb

Download Video : Tusfile  | SharebeastUppit
Download Subtitle Indonesia (.zip)


Sumber: Ryemovies 




Download Doraemon the Movie: Nobita's Secret Gadget Museum + Subtitle Indonesia

Doraemon the Movie: Nobita's Secret Gadget Museum
(ドラえもん のび太のひみつ道具博物館(ミュージアム / Doraemon: Nobita no Himitsu Dōgu Museum)
(2013)

Source: BRRip

doraemon-the-movie-nobita.jpg
zvbzx21.png
Released
Country Japan
Language
Japanese
Genre
Director Yukiyo Teramoto
Writer
Fujio F. Fujiko (manga), Higashi Shimizu (screenplay)
Starcast Wasabi Mizuta, Megumi Oohara, Yumi Kakazu | See full cast and crew »
Rating imdb_icon.gif 6.9/10
Ratings: 6.9/10 from 94 users
Reviews: write review

Sinopsis:

Cerita bermulai ketika doraemon yang loncengnya yang sangat berharga dicuri oleh orang tak dikenal yang berasal dari abad ke-22, Doraemon pun menyelidiki keberadaan pencurinya dengan Pakaian Sherlock Holmes yang dipakai Nobita dan diketahuilah tempat Museum Alat-Alat Rahasia, Nobita dan kawan-kawan pun mulai mencari lonceng di museum sekalian bermain-main di Museum. Bagiamanakah cara Nobita dan kawan-kawan mengambil lonceng itu kembali?

Doraemon_No_Himitsu_Dogu_Museum_2013_29.

maxresdefault.jpg



















Doraemon_Movie_2013_4.JPG

Download Film Doraemon The Movie: Nobita's Secret Gadget Museum (2013) Subtitle Indonesia BRRip AVI:
File Format: avi
Resolusi: 420x200
Durasi: 1 Jam - 44 Menit - 15 Detik
Ukuran: 182 mb

Download Video: Tusfile , Sharebeast
Download: Subtitle Indonesia (.zip)


Sumber: Ryemovies